Cart btn

Selasa, 25 Oktober 2016

Ternyata Kelumpuhan Akibat Stroke Bisa Sembukan Klaim Peneliti AS

seseorang yang terkena stroke




CaliforniaSekali terserang stroke, pasien biasanya mengalami kelumpuhan pada bagian tertentu. Dan ini berlangsung seumur hidup. Namun lewat sebuah percobaan selama beberapa tahun tim dokter dari AS akhirnya sukses memulihkan kondisi ini.


Ialah tim peneliti dari Standford University, Calefornia yang berhasil melakukannya, yaitu dengan menggunakan terapi sel punca. Untuk Percobaan ini, mereka melibatkan 18 pasien ; 11 wanita dan 7 pria dengan rentang usia 33- 75 tahun

Yang membedakan pasien hanyalah kapan mereka mengalami serangan stroke. Ada pasien yang sudah mengalami kelumpuhan karena stroke sejak enam bulan lalu, ada juga yang tiga tahun lalu.

Masing-masing partisipan kemudian menjalani sebuah prosedur sederhana di mana tengkorak mereka  dilubangi dean sel punca dimasukkan ke otak mereka, tepatnya di bagian yang mengalami kerusakan dan memicu stroke.

Sel punca yang dipergunakan disebut dengan sel SB623 yang diambil dari sumsum tulang pendonor untuk kemudian dimodifikasi agar bisa dimasukkan ke dalam otak. Keesokan harinya pasien langsung diperbolehkan pulang.

Tak disangka, hingga 12 bulan berikutnya, hampir separuh pasien mengalami kemajuan yang signifikan. Salah seorang pasien yang sebelumnya hanya bisa duduk di kursi roda dan tidak bisa menggerakan kedua kakinya, kini sudah rutin joging.

Pasien lain, seorang wanita yang tak bisa berdiri sama sekali, kini bisa berjalan di altar dan melangsungkan pernikahan. Bahkan yang bersangkutan sedang mengandung anak pertamanya. Satu pasien lagi mengalami kelumpuhan di jari kaki kirinya, tetapi kini ia bisa berjalan kembali.

Peneliti menduga efektifitas pengobatan mereka berhasil dari cara kerjanya yang mampu memicu regenerasi  sirkuit otak yang rusak akibat stroke dengan cepat. Bahkan efektivitasnya dirasakan pasien yang sudah mengalami stroke sejak tiga tahun lalu, artinya makin banyak orang yang diuntungkan dngan prosedur ini.

"Kita bisa lihat kemampuan gerak mereka membaik dengan cepat. Padahal enam belan stelah stroke, kita biasanya tidak bisa berharap apapun," tandas peneliti Prof. Gary Steinberg seperti dilaporkan Daily Mail.


Tak hanya kemampuan gerak, sebagian partisipan juga memperlihatkan perbaikan pada kemampuan bicara dan berjalan.

Hanya saja karena partisipan yang mereka libatkan hanya 18 orang, sehingga prosedur ini dirasa belum cukup aman untuk diaplikasikan pada pasien lain. Namun tim peneliti sendiri sudah mulai merekrut partisipan baru dan lebih banyak untuk mencapai target tersebut.

Semoga dengan cara ini bisa mendapat perhatian dunia dan semakin di kembangkan
dan masuk di Indonesia tentunya
aminnnnn




Sumber: health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tag Line